Tuesday, April 18, 2017

Sejarah Gereja Paroki St. Yusuf Senaning

Sejarah Gereja Paroki St. Yusuf Senaning

Paroki St. Yusuf Senaning terdiri dari 32 Stasi dan 3 Lingkungan dengan jumlah umat pada awal tahun 2015 adalah 7.221 jiwa dan 1.564 keluarga (data nikah Gereja Katolik).
Para pastor yang pernah berkarya di paroki ini, ialah: Pastor Benediktus Raga, SVD (1995-1996); Pastor John Lado, SVD (1996-1999); Pastor Piet Apot, Pr (1999-2004); Pastor Petrus Kaju, Pr (2004-2010); Pastor Joseph Chrispinus, Pr. (2010-sekarang).
Wilayah Senaning sudah dikunjungi dari Sintang sejak tahun 1930-an bahkan mungkin beberapa daerah di wilayah ini sudah dikunjungi dari Sanggau jauh sebelum tahun tersebut. Tercatat pada tanggal 7 Maret 1941, Pastor Oktavianus, OFM Cap mengunjungi daerah Demam Sekapat, Merakai dan Senaning. Selama di Senaning, Beliau tinggal di rumah seorang guru yang bernama C. Hendak. Saat itu Pastor Oktavianus berencana membangun sekolah baru di Merakai tetapi bulan Juni 1941 harus dihentikan karena ada beda pendapat dengan pemerintah Hindia Belanda.
Sejak tahun 1932, Senaning adalah bagian dari Paroki Sintang dan dilayani dari Sintang. Sejak tahun 1970-an, seluruh daerah Ketungau: Hilir, Tengah dan Hulu, dilayani oleh pastor Yohanes Ngumbang, Pr yang dikenal sebagai Pastor Motor.
Sejak tahun 1979, Senaning menjadi bagian dari paroki Merakai dan dilayani oleh para pastor dari Merakai, yaitu para imam Soverdi, yakni Pastor Benediktus Raga, SVD, dan Pastor Stephanus Mite, SVD. Sejak tahun 1986, Tim pastoral Merakai menunjuk Pastor Stef Mite, SVD khusus menangani Senaning dan beberapa tahun kemudian mulai diam, karena terasa terlalu jauh untuk selalu kembali ke Merakai. Tahun 1995, Senaning dipisahkan dari Merakai dan menjadi paroki baru, paroki Sto. Yusuf, Senaning. Pastor John Lado, SVD diangkat menjadi pastor paroki pertama. Beliau bertugas hingga tahun 1999. Tahun 2000 paroki Senaning diserahkan kepada para imam diosesan. Pastor Piet Apot, Pr menjadi pastor paroki dari tahun 1999-2004 dan sempat dibantu oleh pastor Thomas Kuslin,Pr (2000-2001). Kemudian paroki ini ditangani oleh Pastor Petrus Kaju, Pr (2004-2010) dan Pastor Joseph Chrispinus, Pr (2010-sekarang).
Sebagaimana umumnya paroki-paroki lainnya di keuskupan Sintang, umat paroki Senaning adalah para petani (ladang dan karet dan juga perkebunan hutan taman industri). Transportasi antar wilayah umumnya masih lewat air dan berjalan kaki, dan hanya sedikit yang bisa dijangkau dengan kendaraan baik karena tidak ada jalan untuk kendaraan atau karena jalan yang sungguh sulit dilalui kendaraan. Namun seiring waktu dan kemajuan jaman, sampai saat ini tahun 2016 akses jalan darat diseluruh wilayah Ketungau Hulu sudah dibuka sehingga tidak terlalu sulit untuk menjangkau stasi-stasi diwilayah Paroki St. Yusuf Senaning. Kendaraan yang digunakan untuk berpastoral adalah kendaraan beroda dua atau Sepeda motor.



1 comment: